Rabu, 13 Juni 2012

Saat Hidup Susah Untuk Dijalani


Seorang professor berdiri di depan
kelas filsafat dan mempunyai
beberapa barang di depan mejanya.

Saat kelas dimulai, tanpa
mengucapkan sepatah kata, dia
mengambil sebuah toples mayones
kosong yang besar dan mulai mengisi
dengan bola-bola golf.

Kemudian dia berkata pada para
muridnya, apakah toples itu sudah
penuh? Mahasiswa menyetujuinya.

Kemudian professor mengambil sekotak
batu koral dan menuangkannya ke
dalam toples. Dia mengguncang dengan
ringan. Batu-batu koral masuk,
mengisi tempat yang kosong di antara
bola-bola golf.

Kemudian dia bertanya pada para
muridnya, Apakah toples itu sudah
penuh? Mereka setuju bahwa toples
itu sudah penuh.

Selanjutnya profesor mengambil
sekotak pasir dan menebarkan ke
dalam toples...

Tentu saja pasir itu menutup segala
sesuatunya. Profesor sekali lagi
bertanya apakah toples sudah penuh?

Para murid dengan suara bulat
berkata, "Yaa!"

Profesor kemudian menyeduh dua
cangkir kopi dari bawah meja dan
menuangkan isinya ke dalam toples,
dan secara efektif mengisi ruangan
kosong di antara pasir.

Para murid tertawa...

"Sekarang," kata profesor ketika
suara tawa mereda, "Saya ingin
kalian memahami bahwa toples ini
mewakili kehidupanmu.
"

"Bola-bola golf adalah hal-hal yang
penting - Tuhan, keluarga, anak-anak,
kesehatan, teman dan para
sahabat. Jika segala sesuatu hilang
dan hanya tinggal mereka, maka
hidupmu masih tetap penuh.
"

"Batu-batu koral adalah segala hal
lain, seperti pekerjaanmu, rumah
dan mobil.
"

"Pasir adalah hal-hal yang lainnya
- hal-hal yg sepele.
"

"Jika kalian pertama kali memasukkan
pasir ke dalam toples,
"  lanjut
profesor, "Maka tidak akan tersisa
ruangan untuk batu koral ataupun
untuk bola-bola golf. Hal yang sama
akan terjadi dalam hidupmu
."

"Jika kalian menghabiskan energi
untuk hal-hal sepele, kalian tidak
akan mempunyai ruang untuk hal-hal
yang penting buat kalian
"

"Jadi..."

"Berilah perhatian untuk hal-hal
yang kritis untuk kebahagiaanmu.
Bermainlah dengan anak-anakmu.
Luangkan waktu untuk check up
kesehatan.


Ajak pasanganmu untuk keluar makan
malam. Akan selalu ada waktu untuk
membersihkan rumah, dan memperbaiki
mobil atau perabotan.
"

"Berikan perhatian terlebih dahulu
kepada bola-bola golf - Hal-hal
yang benar-benar penting. Atur
prioritasmu. Baru yang terakhir,
urus pasir-nya
."

Salah satu murid mengangkat tangan
dan bertanya, "Kalau Kopi yg
dituangkan tadi mewakili apa?"

Profesor tersenyum, "Saya senang
kamu bertanya. Itu untuk menunjukkan
kepada kalian, sekalipun hidupmu
tampak sudah begitu penuh, tetap
selalu tersedia tempat untuk
secangkir kopi bersama sahabat"
:-)

Oleh Anne Ahira

Memaknai Arti Kehilangan


Ada seorang perempuan yang merasa sangat
kehilangan saat ditinggal mati suami yang 
sangat dicintainya. 

Demikian besar rasa cintanya, sehingga ia 
memutuskan untuk mengawetkan mayat 
suaminya dan meletakkannya di dalam kamar. 

Setiap hari, dia menangisi suaminya yang telah 
menemaninya bertahun-tahun. Wanita itu 
merasa dengan kematian suaminya, maka tidak 
ada lagi makna dari hidup yang dijalaninya.

Cerita tentang wanita itu terdengar oleh seorang 
pria bijak yang juga terkenal memiliki kesaktian 
yang tinggi. Didatanginya wanita tersebut, dan 
dia mengatakan bisa menghidupkan kembali 
suaminya. Dengan syarat dia meminta 
disediakan beberapa bumbu dapur yang mana 
hampir setiap rumah memilikinya. 

Namun, ada syarat lain, bumbu dapur tersebut 
harus diminta dari rumah yang anggota keluarganya 
belum pernah ada yang meninggal dunia sama 
sekali.

Mendengar hal itu, muncul semangat di hati 
sang wanita tersebut. Dia berkeliling ke semua 
tetangga dan berbagai penjuru tempat. Setiap 
rumah memiliki bumbu dapur yang diminta oleh 
si orang bijak, tapi setiap rumah mengaku 
pernah mengalami musibah ditinggal mati oleh 
kerabatnya. Entah itu orang tua, suami, nenek, 
kakek, adik, bahkan ada yang anaknya sudah 
meninggal. 

Waktu berjalan dan tidak ada satu pun rumah 
yang didatanginya bisa memenuhi syarat yang 
dibutuhkan.

Hal ini menjadikan wanita tersebut sadar, bahwa 
bukan hanya dirinya yang ditinggal mati oleh 
orang yang disayanginya. 

Akhirnya, dia kembali mendatangi si orang 
bijak dan menyatakan pasrah akan kematian 
suaminya. Hingga kemudian dia menguburkan 
mayat suaminya, dan menyadari bahwa semua 
orang pasti pernah mengalami masalah 
sebagaimana yang dihadapinya.

Jangan pernah 
menganggap bahwa masalah yang ada pada 
kita merupakan masalah yang paling besar
, 
sehingga kita mengorbankan waktu hanya untuk 
terus meratapi musibah tersebut. 

Yakinlah, bahwa semua orang di dunia ini 
pernah mengalami musibah,  apapun bentuknya. 
Yang membedakan adalah bagaimana 
seseorang menghadapi dan menyikapi 
masalah yang ada pada dirinya
.



Oleh Anne Ahira


Nikmatilah Perbedaan!


Lihatlah sekeliling kita, indahnya
warna-warni bunga, warna-warni satwa,
dan segala keragaman lain yang
menghiasi dunia.

Bayangkan kalau kita hanya mengenal
warna hitam saja! Alangkah gelapnya
dunia ini! :-)

Tanpa adanya perbedaan dan warna-warni,
kita tidak akan merasakan hidup
semeriah dan seindah sekarang ini,
betul?! :-)

Begitu pun dengan kehidupan, setiap
insan selalu berhadapan dengan segala
macam perbedaan dan warna-warni
kehidupan.

Tapi sayang, tidak semua orang mampu
melihat perbedaan sebagai kekayaan.
Banyak orang merasa tersiksa karena
perbedaan alias mereka tidak mampu
menikmatinya.

Berbagai bentuk kejahatan dimulai hanya
karena perbedaan. Entah itu perbedaan
warna kulit, agama, suku bangsa,
prinsip, atau sekadar pendapat.

Sebenarnya, perbedaan bukanlah sesuatu
yang bisa dihindari. Setiap orang lahir
dengan perbedaan dan keunikannya
masing-masing. Mulai dari perbedaan
fisik, pola pikir, kesenangan, dan
lain-lain.

Tidaklah mungkin segala sesuatu hal sama. 
Bahkan kesamaan pun sebenarnya tidak 
selalu menguntungkan.

Coba bayangkan, seandainya semua orang
memiliki kemampuan memimpin, lantas
siapa yang mau dipimpin? Kalau semua
orang menjadi orang tua, siapa yang mau
jadi anak? Siapa juga yang akan
menerima sedekah, jika semua orang
ditakdirkan kaya?

Perbedaan ada bukan untuk dijadikan
alat perpecahan. Banyak hal positif
yang bisa kita peroleh dengan perbedaan.

Namun, tentu saja semua itu harus 
bersyarat. Nah, syarat apa saja yang 
harus dipenuhi?

Berikut di antaranya...
1. Cara pandang kita terhadap perbedaan. 

    Berpikirlah positif dengan mensyukuri 
    adanya perbedaan. Anggaplah perbedaan 
    sebagai kekayaan. Cara pandang yang 
    benar akan melahirkan sikap yang tepat. 

   
Ada baiknya kita mencari persamaan 
    terlebih dahulu, sebelum mencari 
    perbedaan.

2. Kelola perbedaan sebaik mungkin.

    Musyawarah untuk mencapai kesepakatan
    adalah jalan yang tepat untuk mengelola
    perbedaan. 

    Berlatihlah utk menghargai, menerima, 
    menjalankan dan bertanggungjawab 
    terhadap keputusan bersama, meski 
    berlawanan dengan ide awal kita.

3. Selalu posisikan segala sesuatu 
    pada tempatnya.

    Saat bekerja sama dengan orang lain,
    salurkan potensi, karakter, minat yang
    berbeda-beda pada posisi 'yang tepat'.

    Cara ini akan mendorong tercapainya
    tujuan bersama dan mendukung
    pengembangan potensi masing-masing
    individu.

4. Jangan pernah meremehkan orang lain.

    Apapun dan bagaimana pun kondisi atau
    pendapat orang lain, perlakukan mereka
    selayaknya diri kita ingin diperlakukan. 

    Anggaplah semua orang penting. Mereka 
    memiliki peran tersendiri, yg bisa jadi 
    tdk bisa digantikan oleh orang lain.

5. Jangan menonjolkan diri atau sombong.

    Merasa diri paling penting dan lebih
    baik daripada orang lain *tidak akan*
    menambah nilai lebih bagi kita. Toh
    kita tidak bisa hidup tanpa orang lain.

    Jadilah beton dalam bangunan. Meski
    tidak nampak, namun sesungguhnya ialah
    yang menjadi penyangga kokohnya sebuah
    bangunan. :-)

6. Cari sumber informasi yang terjamin
    kebenarannya.


    Perbedaan bisa muncul karena informasi
    yang salah. Oleh sebab itu, pastikan
    sumber informasi kita bisa terjamin dan
    dapat dipercaya kebenarannya. Lebih
    bagus lagi jika disertai bukti yang
    mendukung.

7. Koreksi diri sendiri sebelum
    menyalahkan orang lain.


    Menyalahkan orang lain terus menerus
    tidak akan banyak membantu kita. Bisa
    jadi kesalahan sebenarnya terletak pada
    diri kita. Karenanya, koreksi diri 
    sendiri terlebih dahulu merupakan
    langkah yang paling bijaksana.

So, berhentilah menyesalkan perbedaan.
Karena jika tidak kamu akan
kehilangan sumber kebahagiaan! :-)


Oleh Anne Ahira